Siaran Pers
Nomor
: Humas/ SP/7/ 2019
Hari/Tanggal
: Selasa, 16 Juli 2019
Lokasi
: Desa Lubuk Cuik Kec. Limapuluh Pesisir
Luas areal pertanian cabai merah yang
saat ini memasuki musim panen di Desa Lubuk Cuik kurang lebih 450 Ha. Kondisi
seperti ini tidak terjadi begitu saja, namun secara bertahap sampai kurang
lebih satu dasawarsa. Ini menunjukkan bahwa daerah ini sangat berpotensi untuk
dijadikan kawasan agribisnis cabai merah. Hal ini di katakan Bupati Batu Bara
Bapak Ir.H.Zahir,M.AP pada acara Panen Raya Cabe Merah di di Desa Lubuk Cuik,
Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Selasa (16/7).
Lanjut Bupati mengatakan, Komoditi cabai
ini hanya salah satu produk bahan pangan yang dihasilkan di Batubara. Artinya,
masih banyak komoditi lain yang apabila dibina dan dikembangkan dapat
diandalkan untuk mensuplay pasar kebutuhan pangan di Provinsi Sumatera Utara
dan Nasional seperti ; beras, mentimun, terong, telur bebek, ikan, kepiting,
udang termasuk buah durian.
Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia
hampir setiap tahun dihadapkan pada gejolak harga cabai merah yang terulang
setiap tahunnya, sehingga kita dituntut untuk selalu waspada mengingat cabai
merah hampir selalu menjadi pemicu inflasi.
Di Batubara terdapat ribuan petani yang
terlibat dalam budidaya cabai merah. Di Desa Lubuk Cuik ada sekitar 900 KK.
Secara teknologi budidaya, mereka cukup mumpuni. Namun secara manajemen
pertanaman sampai pemanenan hingga pasca panen dan pemasaran masih butuh
pendampingan.
Sementara Gubernur Sumatera Utara, Edy
Rahmayadi berencana akan menargetkan hasil panen cabe dikabupaten Batubara yang
terbanyak dan akan membangun pabrik sambal di Desa Lubuk Cuik.
Saya butuh tanah sekitar 2 hektar.
Disitu akan dibangun pabrik sambal. Selain membangun pabrik sambal, ia juga
meminta kepada bupati untuk segera membentuk koperasi.
Saya setuju adanya koperasi. Segera
koordinasi dengan bupati. Kepada Dinas Koperasi segera bentuk koperasi disini.
Bergerak secara menyeluruh. Petani nanti menjual cabai ke koperasi, yang
membiayai petani bukan Bank atau rentenir, tetapi koperasi.
Dalam kunjungan itu, ia mengaku baru
mengetahui terdapat lahan cabai di Batubara. Saya baru seminggu tau ada lahan
cabai kita seluas ini. Ini jangan diganggu pak bupati. Pastikan jangan ada
pengalihan lahan pertanian disini. Tak boleh petani susah. Saya akan turun
tangan langsung mengurus ini. Yang pasti petani harus makmur.
Turut hadir dalam acara ini Gubernur
Sumut, Kadis Pertanian Provsu, Kepala Bank Indonesia Perwakil Provsu, Bupati
Batu Bara, Wakil Bupati Batu Bara, Forkopimda, Kepala OPD BatuBara, Para Camat,
Kades, dan Para Undangan.
Post a Comment