Humas Setdakab Batu Bara
Siaran Pers
Nomor : 10/Humas/ SP/07/ 2013
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juli 2013
Lokasi :
Mesjid Jamik Desa
Dewi Sri Sei Suka
Masyarakat jangan konsumtif atau boros selama Ramadan 1434 Hijriah, karena
dapat menimbulkan perilaku hidup kemubaziran, hidup boros dan selalu mubazir
itu sifat setan oleh karenanya itu harus kita jauhi. Kita harus senantiasa
hidup dengan berhemat, hemat pangkal kaya dan boros pangkal miskin.
"Keinginan selama siang Ramadan lebih tinggi dibandingkan pada bulan-bulan
biasanya, tapi semua itu hanya karena hawa nafsu," kata H.OK Arya
Zulkarnain SH.MM disela safari Ramadhan di mesjid jamik desa Dewi Sri-Sei Suka.
Apabila banyak masyarakat berprilaku boros dengan menurut keinginan hawa nafsu, akibatnya dapat memincu kenaikkan harga kebutuhan pokok di pasaran, sebab, masyarakat pada sore harinya berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan mencari dan membeli makanan untuk berbuka puasa, mencari pabukoan dan membeli banyak menu siap saji untuk hidangan berbuka puasa. Jadi, saat berbuka puasa tiba semuanya terhidang di atas meja, tapi yang disantap hanya beberapa saja dan diharapkan dapat dihabiskan pada sahur tetapi akhirnya tidak juga, akhirnya terbuang sia-sia alias mubazir. Boleh membeli makanan menu siap santap dan kebutuhan harian tak masalah selama Ramadhan, sepanjang bisa dikonsumsi. Tapi kenyataannya banyak yang sia-sia, Makanya, masyarakat perlu mengontrol diri agar menghindari sikap yang berlebih-lebihan selama menjalankan ibadah puasa, karena pada akhirnya menimbulkan sikap mubazir.
Menurut Arya, tingginya tingkat konsumsi masyarakat selama Ramadhan, salah satu indikatornya terjadinya kenaikan inflasi daerah. Semestinya pada Ramadan inflasi turun, karena masyarakat tidak mengkonsumsi makanan pada siang hari, tapi kenyataan malah berbalik permintaan untuk kebutuhan pokok meningkat. Kondisi itu, katanya banyak masyarakat pada Ramadan menjadikan tempat mengumbar nafsu sehingga tidak tercapai fitri yang diharapkan pada bulan buasa.Justru itu, masyarakat harus mampu melawan dan mengendalikan hawa nafsu selama Ramadan, terutama menjauhkan sikap konsumtif sehingga dapat menjalankan ibadah sesuai yang diharapkan.
Pemkab Batubara akan terus berupaya mengendalikan harga kebutuhan pokok dan menstabilkan harga di pasaran melalui pasar murah dan operasi pasar sejak awal Ramadan dengan berbagai komoditas sembako, dimana operasi pasar sudah dilakukan di setiap kecamatan dan beberapa titik keramaian. Kebijakan Pemkab Batubara itu, akan sia-sia saja tanpa dukungan masyarakat melalui pengontrolan atau menghindari prilaku konsumtif. Kita minta masyarakat jangan sampai memborong kebutuhan bahan pokok selama Ramadan, karena dapat memicu harga di pasaran,dan jangan hidup boros.
KABAG HUMAS PIMPINAN
SETDAKAB BATU BARA
dto.
Drs. Abdul Rahman Hadi
PEMBINA
NIP. 19650116 198602 1 003
Post a Comment